SELALU RUBAH PETA KEHIDUPAN
Pada sebuah acara pelatihan yang bertajuk “PERSONAL BRANDING”
yang diadakan di Hotel termewah di jakarta, dimana perserta mayoritas TOP
Management Perusahaan, dalam salah satu sesi nya si Trainer bertanya kepada
para peserta.
TRAINER : “Hari itu anda ingin pergi meeting untuk
mengikuti sebuah tender project milyard an, misalnya ternyata hari itu anda
bangun terlambat menuju bandara. Secara hitung hitungan, perjalan dari rumah
anda ke kantor sudah jelas tidak aka terkejar, karena anda orang yang optimis..
anda memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke bandara.
Nah di luar prediksi anda.. di tengah
perjalan anda terjebak macet yang sangat panjang..
Menurut anda semua yang hadir disini,
kejadian tersebut apakah menurut anda Sial atau Beruntung..??”
PESERTA : “Sial Pak... udah bangun Telat ehh.. kena
macet lagi..”
TRAINER : “Sesampainya
anda di bandara.. lha.. ternyata pesawat yang anda akan naiki, mengalami delay
penerbangan selama 2 jam. Sehingga anda masih bisa naik pesawatnya alias tidak
ketinggalan. Menurut anda, Anda Sial atau beruntung nich..?”
PESERTA : “Wah kalo begini.. ya berutung pak..”
TRAINER : “Saat saya
menunggu di ruang tunggu, saya melihat ternyata ada seorang yang sama dengan
saya yang sedang mengejar kerjasama bisnis sebut saja Si “D”. Kalau terlambat
ia akan kehilangan proyek bernilai milyard an rupiah. Gara gara delay
pesawatnya, dia kehilangan proyek itu.Menurut anda orang itu Sial atau
Beruntung..?”
PESERTA : “Sial Pak”
TRAINER : “Namun, beberapa
bulan kemudian. Teman nya Si “D”, yang memenangkan proyek karena Si “D” pesawatnya
delay, ternyata dia kena tipu milyaran rupiah. Gara-gara pesawat delay 4 jam, Si
“D” tidak kena tipu. Menurut anda Si “D”, Sial atau Beruntung?"
PESERTA : “Ya.. Beruntung Pak”
Dari percakapan di atas, nampak bahwa sebenarnya penilaian
kita atas peristiwa bisa berubah seiring waktu. Ya, seiring waktu, lalu ada
kejadian lain setelahnya, maka judgement kita atas peristiwa, bisa berbalik 180
derajat.
Sebuah peristiwa yang kita katakan sial pada suatu waktu, 6
bulan, 1 tahun, 10 tahun atau bahkan 15 tahun mendatang, bisa jadi malah kita
syukuri.
Mungkin saja, ada kejadian pagi ini, kemaren, 1 tahun lalu, 5 tahun
lalu yang masih sulit anda terima. "Beruntung dimananya? Jelas jelas saya
disakiti?". Mungkin begitu penilaian anda. Tapi, lihat saja seiring waktu berlalu. Karena semua hal
dalam hidup tidaklah tetap. Semuanya mengalir. Semuanya berubah.
Penderitaan dimulai, saat kita kaku dalam menilai. Kita
terus menerus memegang penilaian atas sebuah peristiwa yang tidak enak dan
menutup mata, terhadap peristiwa kelanjutannya. Yang mana sebenarnya peristiwa
kelanjutannya itu, menjelaskan fungsi dari peristiwa TIDAK ENAK yang
sebelumnya.
Kita akan tersesat di Jakarta, kalau menelusuri kota Jakarta
tahun 2016, dengan menggunakan peta Jakarta tahun 1945. Kita perlu mengupdate
peta kota Jakarta yang kita miliki. Karena Jakarta terus berubah.
Kita pun akan tersesat dalam hidup, saat kita tidak
mengupdate peta penilaian kita atas peristiwa.
Kita melihat orang, dengan peta penilaian jadul. Kita
menilai peristiwa dengan peta yang kadaluarsa.
Bisa jadi orang yang kita benci 5 tahun lalu, sekarang dia
berubah 180 derajat jadi orang baik. Lalu mengapa masih jadi penderitaan bagi
kita?
Karena kita
masih memegang erat Peta Lama dalam menilai orangnya.
Mari teman teman kita
update peta kehidupan kita, agar kita pun dapat merubah cara pandang kita terhadap kehidupan dunia.
Semoga Bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar